Monday 16 February 2015

PERSIAPAN PEMBUKAAN KIOS PANGAN DESA DI NGADAS, PONCOKUSUMO, MALANG

Berkenaan dengan rencana Balitang Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan desa Inovasi Terpadu, maka USPD ikut berpartisipasi melalui pembukaan Simpul-simpul pangan baru. Simpul-simpul pangan tersebut akan sekaligus menjadi simpul informasi dan inovasi pertanian hingga dapat mendorong penciptaan inovasi baru di desa. Letak dan jumlah simpul pangan akan segera dipetakan oleh tim USPD untuk memperoleh hasil maksimal dari pengembangan USPD pada satu desa. Jumlah dan letak akan mempengaruhi bagaimana efektifitas simpul pangan desa ini (1) mengumpulkan tabungan pangan, (2) membangun cadangan pangan, (3) meningkatkan pendapatan kios pangan desa, dan (4) stabilisasi harga pangan pada daerah rawan pangan. Selain strategis letaknya, karakteristik para mitra kios pangan desa juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Bersama dengan Mahasiswa Fakultas Pertanian FP UB, ketua tim USPD bertemu dengan kepala desaDesa Ngadas, Malang Bpk. Mujianto untuk menginisasi pembukaan USPD.  

SHARING RESIKO USPD

USPD secara kelembagaan dirancang untuk mengatasi problem sulitnya membangun cadangan pangan pada level komunitas yang melekat atau "embeded" dengan transaksi ekonomi. Hal itu mengurangi resiko kegagalan karena para pelaktidak secara dramatis mengerjakan kegiatan baru yang potensial menggnggu ritme mereka selama ini. dengan demikian USPD secara perlahan menjadi kebiasaan tambahan bagi mereka dan bahkan bisa menjadi kegiatan utama tanpa terasa. Selain itu, sharing resiko dan tanggungjawab yang dikembangkan oleh USPD bersama dengan KPD-KPD ternyata mampu mengurangi ongkos produksi yang selalu menjadi beban berat pagi program-program sejenis. Banyak sekali program-program penataan kios-kios desa yang berbasis pada upaya pemberdayaan selama ini gagal. Kelemahannya mereka tidak konsen membangun jaringan dan edukasi pelanggan. USPD berkomitmen mengembangkan pola sharing resiko juga sharing keuntungan secara adil sehingga sistem menjadi mandiri. Ada atau tidak adanya program, USPD tetap akan tumbuh dan berkembang karena sejak awal dirancang untuk kemandirian. 

PENATAAN SIMPUL PANGAN DESA

USPD melangkah pada fase baru. Setelah fokus pada penataan suplay bahan pangan pokok, manajemen mulai melakukan perbaikan tata kelola kios pangan desa (KPD). KPD merupakan simpul pangan desa yang dirancang sebagai organ komunitas untuk merancang ketahanan pangan lokal. Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, sudah waktunya USPD mendorong standarisasi manajemen KPD sehingga mampu memperluas layanan pangannya sekaligus merubah kesan toko desa kotor dan kumuh. Pada saat ini tim USPD sedang fokus untuk menata penampilan KPD agar lebih menarik dan fungsional dengan gaya belanja warga. Bertempat di Desa Wonokitri, Kios Pangan Desa yang dikelola oleh Bu. Hartono menjadi sasaran pertama. Mock Up kios pangan desa ini menjadi rujukan untuk kios-kios pangan desa lainnya.