Friday 26 December 2014

EVALUASI KINERJA USPD PERSIAPAN IMPLEMENTASI DESA INOVASI

Mengawali evaluasi USPD tim mengawali dengan mengunjungi kios-kios pangan desa yg tersebar di Malang, Bromo, dan kota Malang. Evaluasi difokuskan pada empat tujyan USPD yakni (1) pemupukan cadangan pangan, (2) peningkatan pendapatan Kios Pangan Desa, (3) pengendalian harga, dan (4) self financing system. Evaluasi dilakukan untuk memperkuat sistem agar dapat dikembangkan pada skala luas. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan partisipasi USPD dalam pengembangan Desa Inovasi rintisan Balitbang Provinsi Jawa Timur. Desa inovasi adalah desa yg segala aktifitas masyarakatnya dipermudah dengan memanfaatkan teknologi sehingga efisiensi ekonomi terbangun. USPD adalah salah satu inovasi model yg dikembangkan untuk mempermudah warga mendapatkan pangan berkwalitas sekaligus memupuk cadangan pangan bagi mereka. Bravo USPD

Friday 10 October 2014

POJOK PANGAN ALTERNATIF

USPD melalui KPK-kios pangan kota sedang menjajagi kemungkinan pembukaan Pojok Pangan Alternatif. Pojok pangan ini akan menjadi media bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber pangan alternatif terutama karbohidrat. Uwi biru-Dioscorea alata, makanan pengganti karbohidrat yang cukup menjanjikan. Menjadi sumber karbohidrat penting disebagian besar Negara Asia tenggara, uwi juga menjadi bahan obat dan upacara adat. Berat bisa mencapai hingga 15 kg perbatang pada usia 2 tahun sebagaimana dalam gambar. USPD berkomitment untuk mengembalikan keragaman sumber pangan kita dengan menjadikan uwi sebagai salah satu komoditasnya. Selamat berkarya USPD....

Monday 25 August 2014

GUDANG PENGGILINGAN PADI

Dalam proses mempermudah dalam setiap pengadaan beras dan menjaga kualias produk dan bisa stabil. maka tim dari USPD bekerja sama dengan petani mitra yang memiliki penggilingan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan stabil. Setiap proses penggilingan  satu hari, mesin ini bisa menghasilkan kurang lebih 2,5 ton beras siap konsumsi dan itu sudah cukup untuk distribusikan ke satu kawasan yang telah menjadi mitra.  Dengan adanya  mesin peggilingan ini bisa menampung tenaga kerja 2 orang selain itu bisa menghemat biaya produsi untuk menghasilkan beras yang berkualitas.

Friday 22 August 2014

PENGIRIMAN BERAS DI DESA SRIMULYO, DAMPIT

Tim USPD bersama dengan mahasiswa magang dari Universitas Brawijaya mengirim beras ke salah satu Kios Pangan Desa. Selain menambah stok pangan, mereka juga melakukan pengecekan tabungan pangan yang telah terkumpul juga memperbaiki sistem pencatatannya. Meskipun sudah hampir dua tahun, merubah prilaku petani untuk selalu mencatat seluruh transaksi sangatlah sulit. Meski sulit pendampingan yang terus dilakukan semakin menyadarkan petani pentingnya catat mencatat bagi mereka. Bravo USPD..........!

Tuesday 5 August 2014

PENJAJAGAN PRODUK EKSPOR KE BRUNEI DARUSALAM

Menimbang permintaan pasar di Brunei, kru USPD melakukan kunjungan ke sentra produksi emping Blinjo, Pare Kediri. Permintaan aneka rasa untuk produk emping ternyata belum bisa diproduksi oleh para perajin. Mereka biasa menjual dalam kilogram pada pedagang pengumpul lalu pedagang memberi aneka rasa. USPD mencoba untuk membuka peluang pasar baru pada mereka sambil secara perlahan memberi pendampingan untuk perbaikan produksi. Emping meskipun produksi sangat terbatas karena kurang mekanisasi, harga di pasaran tidak terlalu bagus untuk perajin. Margin hingga 50% dinikmati oleh pedagang pengumpul dan industri makanan.

Sunday 1 June 2014

Tabungan Pangan Terus dipupuk

Sukarmi, Pemilik Kios Pangan Desa Sritanjung 5 semakin mantab mengembangkan kios pangannya. Dari hanya satu meja diawal membuka, kini kios Sukarmi sudah mulai menambah barang-barang dagangan. Petugas USPD bersama dengan Peneliti dari Jerman menunjukan produk-produk USPD. Rata-rata tabungan pangan Kios Sukarmi saat ini sebesar 10 ribu hingga 20 ribu rupiah atau setara 1 hingga 2 Kg beras tiap minggunya. Pada awal berdiri Sukarmi hanya mampu mengumpulkan tabungan pangan 50 hingga 10 ribu rupiah tiap minggu. Akumulasi tabungan pangan ini selanjutnya akan menjadi cadangan pangan komunitas. Cadangan yang hanya bisa diambil jika gagal panen atau paceklik di desa. Tabungan 100 rupiah diperoleh dari anggota Kios pangan desa melalui pemotongan transaksi tiap kilogram pembelian. Jadi jika anggota membeli satu kilogram beras di Kios secara otomatis mereka menabung 10 rupiah ke USPD. 

Magang Mahasiswa FP-UB

Menjelang libur akhir tahun mahasiswa semester VI, Universitas Brawijaya melakukan magang kerja sebagai ganti KKN tempo dulu. Mereka akan fokus belajar sambil membenahi sistem di USPD. Mahasiswa secara khusus akan magang di Asosiasi Petani Pisang Mas Sridonoretno, salah satu Mitra lokal USPD. Sebagaimana USPD dirancang bersama-sama dengan mitra-mitra lokal untuk membangun cadangan pangan, memberdayakan orang miskin, juga mestabilkan harga pangan di tingkat komunitas. Mahasiswa akan berlatih bagaimana memfasilitasi petani mengembangkan ekonomi lokal sekaligus membangun ketahanan pangan tingkat komunitas. 

Monday 7 April 2014

Perumusan kelembagaan USPD

Tanggal 8 April 2014 adalah hari berbahagia bagi USPD. Kelembagaan USPD akan segera dibentuk. Petani, pemilik kios pangan desa, laboratorium KPM-FP UB, juga lembaga-lembaga pemerintah tingkat provinsi terkait akan duduk bersama. Dari sebuah ide mahasiswa dikejuaraan PKM, USPD berkembang menjadi institusi yang relatif "sustain". Berkembang hanya dari hanya satu kios pangan desa (KPD) di Desa Ngijo bersama dengan ibu-ibu Aisiyah,USPD berkembang hingga Malang Raya, Pasuruan dan Surabaya. Secara perlahan cadangan pangan juga mulai terbangun sedikit demi sedikit. Tiap-tiap toko tidak kurang dari 3 kilogram beras terkumpul dari transaksi. Meski kecil jumlah ini akan terakumulasi menjadi besar seiring pertumbuhan KPD-KPD baru USPD. Untuk memberikan kepastian hukum, maka inisiasi ini harus segera dicarikan bentuk kelembagaanya. Kelembagaan akan memberikan bingkai kepada semua pihak yang terlibat akan hak dan kewajibanya sehingga visi dan misi lembaga tetap terjaga dan tumbuh berkembang.

Tuesday 25 March 2014

KUNJUNGAN PENELITI DARI JERMAN

Setelah hampir 2 tahun inisiasi, USPD mulai dikenal oleh masyarakat sekitar desa juga peneliti dari luar negeri. Selama satu bulan Fena Ote, dari Universitas Goettingen Jerman mengeplorasi bagaimana petani kecil (sasaran USPD) mengakses pasar untuk membangun ketahanan pangannya. Cadangan pangan yang dibangun USPD menjadi salah satu bahan data bagaimana komunitas membangun cadangan pangan mereka sendiri secara mandiri dan berkelompok. Model pembangunan cadangan pangan USPD ini menjadi salah satu strategi pelengkap orang miskin untuk mengamankan pangan mereka. Selain itu dalam jangka panjang jaringan ini dapat menjadi "market demand" produk-produk UKM. 

LOGO BARU USPD


Setelah mengalami perubahan karena alasan kemudahan dan artistik sekaligus makna logo, maka Tim USPD meluncurkan Logo baru. Logo ini digunakan untuk menyambut peresmian secara hukum kelembagaan USPD yang selama ini masih bersifat inisiasi dikelola oleh Laboratorium. Kami mengistilahkan inisiasi ini sebagai "penyerahan" konsep ke para stakeholder untuk diteruskan menjadi bagian dari lembaga baru di Masyarakat. Jika ini perusahaan Maka kami menyebut sebagai IPO untuk membagi saham dengan Publik. Pada tanggal 9 April tahun 2014 kita mengumpulkan seluruh stake holder mulai dari unsur laboratorium, Fakultas Pertanian UB, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Badan Litbang, serta Kios Pangan Desa/Kota Kita. 

Monday 24 February 2014

KOMIDITI BARU UNTUK KIOS PANGAN KOTA

Bintang andalan petani dari Dampit ini akan menjadi barang bidikan USPD. Pisang Mas adalah makanan mewah bari masyarakat kebanyakan.
Dengan harga 10-12 ribu per kilogram di pasaran maka kami membidik harga 10% lebih rendah dari pasaran. Ini adalah salah satu cara USPD untuk melayani segmen pasar masyarakat kebanyakan. Food for all, motto USPD! 

HEBOH PENGADAAN DAN MANAJEMEN SUMBERDAYA

Setelah melayani 30 KPD maka mulai terasa manajemen stok heboh. Seluruh tim harus berkemas agar kebutuhan anggota terlayani. Sementara itu kemampuan para suplayer juga terbatas. Kami memerlukan sokongan pendampingan para suplayer. Peningkatan SDM juga sangat perlu terutama manajemen stok...

PERKAMPUNGAN DI KOTA SASARAN BARU "USPD"

Setelah menemukan pola pengelolaan USPD di Kawasan Desa rawan pangan maka kami mulai mengembangkan sayap ke Komunitas di Kota. Produk-produk desa ternyata banyak yang tidak termanfaatkan padahal ada potensi pasar di kota. Pisang, ubi-ubian, juga sayuran ternyata bernilai tinggi di kota sementara di desa tidak termanfaatkan. Fokus pada daerah rawan pangan di DAS Bratas kota malang, bersama mitra lokal Lagzis "Baitul Ummah" di Kota Malang USPD mulai membuka Kios Pangan Komunitas baru. Perkembangan KPK ini akan menjadi pasarbaru bagi
produk mitra USPD di Desa-desa.