Tuesday 8 October 2013

PERPISAHAN DENGAN KELUARGA PAK SUTIKNO


Pelaksanaan kunjungan lapang di Desa Srimulyo Dampit tepatnya di rumah Bapak Sutikno tidak terasa sudah berakhir. Selama 2 bulan lebih kami melakukan kunjungan lapang secara rutin tiap minggunya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak magang sebagai salah satu program yang ada di sana. Program yang kami data setiap minggunya adalah program beras USPD (Unit Stabilisasi Pangan Desa) yang dalam kegiatannya meliputi pemberisihan beras, pengemasan beras, pengiriman beras hingga penarikan uang penjualan beras di beberapa KUB yang bermitra dengan USPD di 3 wilayah yaitu Desa Srimulyo, Sukodono dan Baturetno. Setelah kami melewati 2 bulan lebih kunjungan lapang, sekarang sudah waktunya untuk perpisahan dengan keluarga Bapak Sutikno yang telah bersedia untuk menfasilitasi kami dalam hal tempat tinggal dan keperluan selama magang tersebut berjalan. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk keluarga Bapak Sutikno atas bantuan dan kerjasamanya selama magang berlangsung karena pihak dari keluarga beliau pun sudah menganggap kami seperti keluarga sendiri sehingga berat rasanya untuk berpisah dengan keluarga Bapak Sutikno. Namun, magang kerja telah berakhir dan perpisahan pun harus dilakukan. Dalam acara perpisahan pun kami diajak serta untuk berlibur bersama keluarga dengan tujuan berlibur ke Pantai Goa Cina dan Masjid Sanan. Sebuah pemgalaman yang menyenangkan karena dalam  magang kerja kami seperti menemukan keluarga baru yang begitu berjasa sekali dalam kegiatan kami selama magang kerja berlangsung.

TEKNIK PENANAMAN PISANG MAS

Tanaman pisang mas sangat banyajk dijumpai di Desa Srimulyo dan sekitarnya karena wilayah ini merupakan salahsatu penghasil produksi tanaman pisang mas. Hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa asosiasi pisang mas yang sampai sekarang masih berjalan dengan baik. Salahsatu asosiasi tersebut adalah Asosiasi Pisang Mas Sridonoretno (Srimulyo, Sukodono, Baturetno). Untuk tetap mempertahankan produksi tanaman pisang mas tersebut, kami diberi pengetahuan tentang bagaimana menanam pisang mas dengan teknik pensterilan anakan  yang dalam prosesnya sangat mudah dan menghasilkan tanaman yang baik. Bapak Sukri selaku perwakilan dari asosiasi mengajari kami bagaimana teknik penanamannya. Dimulai dengan memangkas tanaman pisang mas yang dengan ciri-ciri daunnya sudah lebih dari 4 helai yang terdapat dalam bonggol pisang, kemudian bonggol tersebut ditanam kembali sehingga nantinya akan tumbuh tunas baru. Tanaman yang sudah dipangkas dipindah dalam polybag yang sudah terisi tanah lalu disira dengan air. Tanaman dalam polybag tersebut dilakukan pemeliharaan kurang lebih satu bulan dan selanjutnya dipindahkan ke lahan yang lebih luas.

PERTEMUAN ASOSIASI PISANG MAS SRIDONORETNO



Agenda pertemuan Asosiasi Pisang Mas Sridonoretno dilaksanakan pada tanggal 28 September 2013 bertempat di rumah Bapak Nur yang merupakan Kamituwo di Desa Srimulyo, Dampit. Acara tersebut dihadiri oleh pihak dari BKP3, BPP Dampit, Asosiasi Pisang Mas (CV. Sukadana, CV. Mulyasari, dan CV. Retnosari) serta Bapak Mangku. Tujuan dari pelaksanaan pertemuan rutin tersebut adalah selain untuk bersilaturahmi dengan sesama asosiasi juga untuk melaporkan hasil dari penjualan pisang mas yang sudah berjalan beberapa tahun belakangan. Acara berlangsung lancar meskipun saat diskusi sempat terjadi ketegangan karena pihak dari CV. Sukadana yang di sampaikan langsung oleh Bapak Tamin menjelaskan bahwa dalam proses penjualan pisang mas ini yang dirasakan hanya mendapatkan sedikit keuntungan dan bahkan terkadang uang untuk biaya operasional diambil dari dana pribadi sehingga beliau ragu apakah tetap meneruskan penjualan pisang mas ataukah berhenti karena menurut beliau keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan kerja keras dalam penjualan pisang mas tersebut. Meskipun demikian, permasalahan yang disampaikan tersebut segera menemui titik terang karena pihak dari BPP Dampit, BKP3, Bapak Sukri dan Bapak Mangku turut memberikan saran untuk permasalahan tersebut. Namun, pertemuan rutin tersebut tidak selesai sampai disitu saja melainkan dilanjutkan kembali pada tanggal 30 September 2013 di rumah Bapak Tamin karena pada pertemuan kali ini ada beberapa perwakilan dari asosiasi tidak hadir.

Monday 7 October 2013

Pembukaan Kios Pangan Desa Sri-Tanjung V Di Desa Sedaeng

Sedaeng, Desa Tengger di Utara Tosari Pasuruan menjadi lokasi pembukaan kios berikutnya dari TIM USPD Sri-Tanjung kecamatan Tosari Pasuruan. Pada tanggal 6 Oktober 2013 di dampingi oleh Dr. rer.nat. Mangku Purnomo, Staff dosen dari Universtas Brawijaya Malang, koordinator pelaksanan konsorsium USPD, Ajik Siswantoro, membuka secara resmi operasional KPD Sri-Tanjung V. Kios ini diharapkan dapat menjadi instrument pembangunan cadangan pangan serta stabilisasi harga pangan di Sedaeng. Sebagai desa yang cukup jauh dari pusat perdagangan, harga barang-barang pokok cenderung tinggi hingga selisih seribu higga empat riu rupiah untuk pembelian pangan pokok. Medan yang berat serja jarak yang jauh dari Nongko Jajar mendorong harga pangan di Desa ini dikendalikan oleh sebagian kecil kelompok pedagang.Melalui USPD maka kelompok masyarakat miskin di harapkan dapat mengakses pangan berkwalitas dengan harga murah serta membangun cadangan pangan untuk mereka sendiri. Pada masa lalu tidak mungkin kelompok masyarakat ini mampu membangun cadangan pangannya.

Monday 30 September 2013

PEMBAYARAN BERAS USPD

Pengiriman beras USPD ke KUB di Sridonoretno berjalan dengan lancar. Pengiriman beras sesuai dengan permintaan dari masing-masing KUB, namun beras USPD sampai saat ini masih menyisakan setidaknya beberapa kuintal. Hal tersebut dikarenakan tiap KUB dalam masa penjualan beras tidak menentu sehingga beras USPD pun belum terjual habis. Untuk sistem pembayarannya tidak langsung lunas untuk tiap kali pengiriman karena calon-calon pembeli beras USPD tidak semuanya membayar tunai, namun banyak juga yang membayar dengan pisang mas sehingga untuk mengubah pisang mas menjadi uang pun perlu menunggu waktu beberapa lama. Meskipun begitu, ada pula beberapa KUB yang dalam pembayaran rutin dalam tiap minggu sehingga uang beras USPD bisa masuk meskipun tidak lancar. (Tim Dampit).

Friday 27 September 2013

Pembukaan Kios Pangan Desa Sri-Tanjung II Wonokitri, Pasuruan-Jawa Timur

Malam Sabtu Wage, 27 September 2013 kembali di Buka Kios Pangan Desa (KPD) baru di Wonokitri, Pasuran Jawa Timur atau desa terakhir pintu masuk kawasan Bromo. Dengan lokasi yang cukup strategies karena dekat dengan pasar krempyeng desa, maka instrumen utama stabilisasi harga ini diharapkan akan memberi dampak lebih besar. Tidak hanya menstabilkan harga, diharapkan KPD baru ini mampu mewadahi kelompok masyarakat miskin agar mereka mendapatkan pelayanan pangan yang murah dan bermutu selain membangun rasa kebersamaan. Bersama dengan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Universitas Brawijaya, Serta Brawijaya Agroventura, maka ke depan langkah USPD akan semakin berkembang. Selamat, tim USPD.......!

Thursday 26 September 2013

Menjajal Kekuatan Stabilisasi Harga KPD Sri-Tanjung di Hari raya "Karo"

Karo (Bulan kedua penanggalan Tengger) adalah hari raya masyarakat Tengger yang didedikasikan untuk 24 keturunan Joko Seger dan Roro Anteng. Selayaknya Idulfitri, kebutuhan pangan pada hari Karo meningkat tajam. Mereka menyembelih babi ayam atau belanja daging serta pakaian layaknya hari raya. Tidak mengherankan jika Karo harga-harga meningkat tajam karena ulah para spekulan dadakan. Melalui Kios Pangan Desa (KPD) kami menguji kemampuannya dalam menstabilisasi harga pangan tingkat desa. Harga ketan yang selalu naik hingga 17 ribu untuk kualitas Sintanola merah Thailand di hari Raya Karo kita stabilisasi dengan harga Rp. 15.500,_ dari ketan produksi USPD Sritanjung. Alhasil, harga ketan satu desa berkisar antara Rp. 15.500,_ hingga Rp. 16.000,_ saja hingga H-10 Karo tahun ini. Penduduk desa dapat menghemat hingga Rp. 1.500,_ per kilogram. Beras produksi KPD Sri-Tanjung sedang (label warna kuning) kita lepas di harga Rp. 8.500,_ per kg dimana kualitas yang sama bisa mencapai Rp. 9.000,_ dihari Karo. Minyak sayur di pasaran yang biasanya dijual dengan harga Rp. 13.000,_ per kg kita lepas di Rp. 12.500,_. Hasilnya baik beras maupun minyak harga lokal stagnan di Rp. 13.000,_ ditingkat petani. Gula yang harganya relatif normal dimana intervensi KPD- Sritanjung tidak diperlukan kami mengajarkan "kejujuran" pada pedagang melalui semboyan anti "Nyuri Timbangan". Sebagaimana kita tahu, jika kita membeli gula dengan harga murah maka pasti timbangnnya tidak tepat kadang hingga satu ons. Meski kecil, kami yakin langkah ini dapat menekan inflasi terutama harga bahan pokok di level desa. Tidak hanya itu tradisi bertransaksi yang jujur juga kita ajarkan melalui motto anti nyolong timbangan. Inilah tawaran kami kepada sistem distribusi dalam perekonomian rakyat untuk lebih berpihak pada masyarakat. Jika ingin ekonomi kita tumbuh dengan berkeadilan, maka waktunya kita membalik logika dengan jalan mendorong kebiasaan "traders create market" dimana pedagang sangat dominan menjadi "custumers create market"  dimana pelanggan jadi dominan.

Thursday 19 September 2013

Permintaan Gula di KUB Bromo


Salah satu program USPD (unit stabilitas pangan desa) adalah memenuhi kebutuhan pangan dari mitra ataupun desa yang dipilih. Ada beberapa Kios Pangan Desa (KPD) yang menjadi instrument USPD dalam usaha pemerataan pemenuhan kebutuhan pangan di desa yang sudah di tentukan.
KPD Sri-Tanjung I adalah KPD yang terletak di desa Wonokitri, Kecamatan Tosari,Pasuruan. Pada awalnya KPD Sri-Tanjung I tidak terlalu konsisten dalam memenuhi kebutuhan pangan komunitasnya berupa Beras, Gula, dan minyak. Tapi semakin hari permintaan pangan di KPD Sri-Tanjung I meningkat sehingga perlu pasokan secara konstan terutama saat Upacara-Upacara keagamaan yang sering dilaksanakan tiap minggunya.
Pada minggu ini tim dari USPD melakukan pengiriman terhadap KPD Sri-Tanjung I sebanyak 2 Kwintal Gula. Suplai minggu ini dikirim untuk memenuhi kebutuhan pangan terutama gula karena permintaan gula meningkat terutama menjelang Hari raya Karo pada bulan oktober. Harapannya dengan adanya pengiriman yang dilakukan oleh tim USPD dapat memenuhi permintaan terhadap pangan yang ada di KPD Sri-Tanjung IKPD Sri-Tanjung I yang merupakan salah satu KUB atau kios pangan desa milik USPD yang ada selain dari Dampit dan Karangploso merupakan KUB rintisan .(erla).

Thursday 12 September 2013

Pertemuan dengan Bank Dunia, BPP Dampit, dan BKP3 Malang



Sabtu, 7 September 2013 di Gudang USPD Desa Srimulyo Dampit, Kabupaten Malang mendapatkan kunjungan dari Bank Dunia, BPP Dampit, dan BKP3 Malang.  Kunjungan tersebut diadakan untuk berdiskusi dan melihat perkembangan dari Asosiasi “ SRI DONO RETNO”. Dar Pihak Bank Dunia sendiri mengirim perwakilan Mrs. Mariyam dan Mrs. Delly dari California, Amerika Serikat . pertembuan tersebut membahas tentang perkembangan dan progres dari asosiasi setelah adanya pembelajaran FEATI. Acara berlangsung dengan menarik karena melibatkan semua instansi dan semua anggota Asosiasi sehingga semua anggota Asosiasi mendapatkan banyak pengetahuan.

Sunday 1 September 2013

Menjaga stock gula di Kios Pangan Desa "Sri-Tanjung" Wonokitri Bromo


Menjaga ketersediaan gula merupakan salah satu kegiatan utama TIM USPD untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat Bromo Tengger Semeru. Sebagaimana kita tahu setiap orang Tengger harus disuguhi kopi atau teh panas. Nah, dari situ kita dapat pastikan bahwa kebutuhan gula disetiap penduduk Bromo itu kemungkinan tinggi.

Selain itu, USPD (Unit Stabilitas Pangan Desa) juga kewalahan menangani permintaan gula yang semakin hari semakin meningkat. Dari permintaan yang selama ini ditangani USPD, setiap bulannya mengalami peningkatan. Hal tersebut diakibatkan karena ada banyak hari besar adat yang harus diperingati oleh masyararakat Bromo Tengger. Dan upacara adat tersebut sangat membutuhkan gula sebagai bahan dasar untuk dijadikan olahan khas mereka. Otomatis permintaan gula sangat meningkat secara signifikan.

Berdasarkan data yang sudah masuk dari administrasi pengurus USPD, sudah kurang lebih 1,5 ton gula dipasok untuk memenuhi permintaan masayarakat Bromo Tengger dalam kurun waktu mulai Januari 2013 hingga sekarang.

Dengan adanya program USPD yaitu berupa penyuplai gula tersebut, diharapkan masyarakat Bromo Tengger dapat menuai hasil yang maksimal. Karena dengan membeli gula seharga 11 ribu perkilo, masyarakat anggota USPD sudah menyumbangkan 500 rupiah sebagai tabungan yang nantinya akan dijadikan menjadi hibah pangan pada saat musim kelangkaan gula tersebut terjadi. Sehingga masyarakat Bromo sangat terbantu dengan adanya program USPD tersebut.

Selain gula, USPD juga memberikan hibah pangan berupa beras. Pada perlakuan beras sendiri sangatlah sama dengan gula. Yaitu menyisihkan 500 rupiah sebagai tabungan untuk hibah pangan. Dengan adanya program tersebut, dari pihak masayarakat pun sangat merasa terbantu. Mereka mengklaim bahwa harga gula di USPD sangatlah lebih murah dibandingkan harga gula di toko yang berada di lingkungan Bromo Tengger. Selain itu pembeli juga bisa menabung walaupun nilainya sedikit.

Tetapi niat baik dari USPD tersebut tidak dibarengi dengan lancarnya pelaksanaan program tersebut. Masih banyak kendala yang muncul yaitu kurang stabilnya suplai barang secara berkala karena terkendala dengan jarak kantor USPD dengan Bromo, harga gula yang cenderung fruktuatif juga sangat berpengaruh dengan harga dipasaran.

Sehingga perlu adanya penaganan yang lebih intensif dalam pencapaian keberhasilan program hibah pangan yang ada di masyarakat petani gurem di Bromo Tengger ini. Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan sehingga program USPD dapat berjalan semakin meningkat dan maju. (autis/acong)