Pelaksanaan kunjungan
lapang di Desa Srimulyo Dampit tepatnya di rumah Bapak Sutikno tidak terasa
sudah berakhir. Selama 2 bulan lebih kami melakukan kunjungan lapang secara
rutin tiap minggunya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh pihak magang
sebagai salah satu program yang ada di sana. Program yang kami data setiap
minggunya adalah program beras USPD (Unit Stabilisasi Pangan Desa) yang dalam
kegiatannya meliputi pemberisihan beras, pengemasan beras, pengiriman beras
hingga penarikan uang penjualan beras di beberapa KUB yang bermitra dengan USPD
di 3 wilayah yaitu Desa Srimulyo, Sukodono dan Baturetno. Setelah kami melewati
2 bulan lebih kunjungan lapang, sekarang sudah waktunya untuk perpisahan dengan
keluarga Bapak Sutikno yang telah bersedia untuk menfasilitasi kami dalam hal
tempat tinggal dan keperluan selama magang tersebut berjalan. Ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya untuk keluarga Bapak Sutikno atas bantuan dan
kerjasamanya selama magang berlangsung karena pihak dari keluarga beliau pun
sudah menganggap kami seperti keluarga sendiri sehingga berat rasanya untuk
berpisah dengan keluarga Bapak Sutikno. Namun, magang kerja telah berakhir dan
perpisahan pun harus dilakukan. Dalam acara perpisahan pun kami diajak serta
untuk berlibur bersama keluarga dengan tujuan berlibur ke Pantai Goa Cina dan
Masjid Sanan. Sebuah pemgalaman yang menyenangkan karena dalam magang kerja kami seperti menemukan keluarga baru
yang begitu berjasa sekali dalam kegiatan kami selama magang kerja berlangsung.
Tuesday, 8 October 2013
TEKNIK PENANAMAN PISANG MAS
Posted on 02:29 by USPD
Tanaman pisang mas
sangat banyajk dijumpai di Desa Srimulyo dan sekitarnya karena wilayah ini
merupakan salahsatu penghasil produksi tanaman pisang mas. Hal tersebut
terbukti dengan adanya beberapa asosiasi pisang mas yang sampai sekarang masih
berjalan dengan baik. Salahsatu asosiasi tersebut adalah Asosiasi Pisang Mas
Sridonoretno (Srimulyo, Sukodono, Baturetno). Untuk tetap mempertahankan
produksi tanaman pisang mas tersebut, kami diberi pengetahuan tentang bagaimana
menanam pisang mas dengan teknik pensterilan anakan yang dalam prosesnya sangat mudah dan
menghasilkan tanaman yang baik. Bapak Sukri selaku perwakilan dari asosiasi
mengajari kami bagaimana teknik penanamannya. Dimulai dengan memangkas tanaman
pisang mas yang dengan ciri-ciri daunnya sudah lebih dari 4 helai yang terdapat
dalam bonggol pisang, kemudian bonggol tersebut ditanam kembali sehingga
nantinya akan tumbuh tunas baru. Tanaman yang sudah dipangkas dipindah dalam
polybag yang sudah terisi tanah lalu disira dengan air. Tanaman dalam polybag
tersebut dilakukan pemeliharaan kurang lebih satu bulan dan selanjutnya
dipindahkan ke lahan yang lebih luas.
PERTEMUAN ASOSIASI PISANG MAS SRIDONORETNO
Posted on 02:17 by USPD
Agenda pertemuan
Asosiasi Pisang Mas Sridonoretno dilaksanakan pada tanggal 28 September 2013
bertempat di rumah Bapak Nur yang merupakan Kamituwo di Desa Srimulyo, Dampit.
Acara tersebut dihadiri oleh pihak dari BKP3, BPP Dampit, Asosiasi Pisang Mas
(CV. Sukadana, CV. Mulyasari, dan CV. Retnosari) serta Bapak Mangku. Tujuan
dari pelaksanaan pertemuan rutin tersebut adalah selain untuk bersilaturahmi
dengan sesama asosiasi juga untuk melaporkan hasil dari penjualan pisang mas
yang sudah berjalan beberapa tahun belakangan. Acara berlangsung lancar
meskipun saat diskusi sempat terjadi ketegangan karena pihak dari CV. Sukadana
yang di sampaikan langsung oleh Bapak Tamin menjelaskan bahwa dalam proses
penjualan pisang mas ini yang dirasakan hanya mendapatkan sedikit keuntungan
dan bahkan terkadang uang untuk biaya operasional diambil dari dana pribadi
sehingga beliau ragu apakah tetap meneruskan penjualan pisang mas ataukah
berhenti karena menurut beliau keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan
kerja keras dalam penjualan pisang mas tersebut. Meskipun demikian,
permasalahan yang disampaikan tersebut segera menemui titik terang karena pihak
dari BPP Dampit, BKP3, Bapak Sukri dan Bapak Mangku turut memberikan saran
untuk permasalahan tersebut. Namun, pertemuan rutin tersebut tidak selesai
sampai disitu saja melainkan dilanjutkan kembali pada tanggal 30 September 2013
di rumah Bapak Tamin karena pada pertemuan kali ini ada beberapa perwakilan
dari asosiasi tidak hadir.
Monday, 7 October 2013
Pembukaan Kios Pangan Desa Sri-Tanjung V Di Desa Sedaeng
Posted on 00:24 by USPD
Monday, 30 September 2013
PEMBAYARAN BERAS USPD
Posted on 19:57 by USPD
Pengiriman beras USPD ke KUB di Sridonoretno
berjalan dengan lancar. Pengiriman beras sesuai dengan permintaan dari
masing-masing KUB, namun beras USPD sampai saat ini masih menyisakan setidaknya
beberapa kuintal. Hal tersebut dikarenakan tiap KUB dalam masa penjualan beras
tidak menentu sehingga beras USPD pun belum terjual habis. Untuk sistem
pembayarannya tidak langsung lunas untuk tiap kali pengiriman karena
calon-calon pembeli beras USPD tidak semuanya membayar tunai, namun banyak juga
yang membayar dengan pisang mas sehingga untuk mengubah pisang mas menjadi uang
pun perlu menunggu waktu beberapa lama. Meskipun begitu, ada pula beberapa KUB
yang dalam pembayaran rutin dalam tiap minggu sehingga uang beras USPD bisa
masuk meskipun tidak lancar. (Tim Dampit).
Friday, 27 September 2013
Pembukaan Kios Pangan Desa Sri-Tanjung II Wonokitri, Pasuruan-Jawa Timur
Posted on 18:54 by USPD
Malam Sabtu Wage, 27 September 2013 kembali di Buka Kios Pangan Desa (KPD) baru di Wonokitri, Pasuran Jawa Timur atau desa terakhir pintu masuk kawasan Bromo. Dengan lokasi yang cukup strategies karena dekat dengan pasar krempyeng desa, maka instrumen utama stabilisasi harga ini diharapkan akan memberi dampak lebih besar. Tidak hanya menstabilkan harga, diharapkan KPD baru ini mampu mewadahi kelompok masyarakat miskin agar mereka mendapatkan pelayanan pangan yang murah dan bermutu selain membangun rasa kebersamaan. Bersama dengan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Universitas Brawijaya, Serta Brawijaya Agroventura, maka ke depan langkah USPD akan semakin berkembang. Selamat, tim USPD.......!
Thursday, 26 September 2013
Menjajal Kekuatan Stabilisasi Harga KPD Sri-Tanjung di Hari raya "Karo"
Posted on 20:07 by USPD
Karo (Bulan kedua penanggalan Tengger) adalah hari raya masyarakat Tengger yang didedikasikan untuk 24 keturunan Joko Seger dan Roro Anteng. Selayaknya Idulfitri, kebutuhan pangan pada hari Karo meningkat tajam. Mereka menyembelih babi ayam atau belanja daging serta pakaian layaknya hari raya. Tidak mengherankan jika Karo harga-harga meningkat tajam karena ulah para spekulan dadakan. Melalui Kios Pangan Desa (KPD) kami menguji kemampuannya dalam menstabilisasi harga pangan tingkat desa. Harga ketan yang selalu naik hingga 17 ribu untuk kualitas Sintanola merah Thailand di hari Raya Karo kita stabilisasi dengan harga Rp. 15.500,_ dari ketan produksi USPD Sritanjung. Alhasil, harga ketan satu desa berkisar antara Rp. 15.500,_ hingga Rp. 16.000,_ saja hingga H-10 Karo tahun ini. Penduduk desa dapat menghemat hingga Rp. 1.500,_ per kilogram. Beras produksi KPD Sri-Tanjung sedang (label warna kuning) kita lepas di harga Rp. 8.500,_ per kg dimana kualitas yang sama bisa mencapai Rp. 9.000,_ dihari Karo. Minyak sayur di pasaran yang biasanya dijual dengan harga Rp. 13.000,_ per kg kita lepas di Rp. 12.500,_. Hasilnya baik beras maupun minyak harga lokal stagnan di Rp. 13.000,_ ditingkat petani. Gula yang harganya relatif normal dimana intervensi KPD- Sritanjung tidak diperlukan kami mengajarkan "kejujuran" pada pedagang melalui semboyan anti "Nyuri Timbangan". Sebagaimana kita tahu, jika kita membeli gula dengan harga murah maka pasti timbangnnya tidak tepat kadang hingga satu ons. Meski kecil, kami yakin langkah ini dapat menekan inflasi terutama harga bahan pokok di level desa. Tidak hanya itu tradisi bertransaksi yang jujur juga kita ajarkan melalui motto anti nyolong timbangan. Inilah tawaran kami kepada sistem distribusi dalam perekonomian rakyat untuk lebih berpihak pada masyarakat. Jika ingin ekonomi kita tumbuh dengan berkeadilan, maka waktunya kita membalik logika dengan jalan mendorong kebiasaan "traders create market" dimana pedagang sangat dominan menjadi "custumers create market" dimana pelanggan jadi dominan.
Thursday, 19 September 2013
Permintaan Gula di KUB Bromo
Posted on 17:33 by USPD
Salah satu program
USPD (unit stabilitas pangan desa) adalah memenuhi kebutuhan pangan
dari mitra ataupun desa yang dipilih. Ada beberapa Kios Pangan Desa (KPD) yang menjadi instrument USPD dalam usaha pemerataan pemenuhan kebutuhan pangan
di desa yang sudah di tentukan.
KPD Sri-Tanjung I adalah KPD yang terletak di desa
Wonokitri, Kecamatan Tosari,Pasuruan. Pada awalnya KPD Sri-Tanjung I tidak terlalu konsisten dalam memenuhi kebutuhan pangan komunitasnya berupa Beras, Gula, dan minyak. Tapi semakin hari permintaan pangan di KPD Sri-Tanjung I meningkat sehingga perlu pasokan secara konstan terutama saat Upacara-Upacara keagamaan yang sering
dilaksanakan tiap minggunya.
Pada minggu ini
tim dari USPD melakukan pengiriman terhadap KPD Sri-Tanjung I sebanyak 2
Kwintal Gula. Suplai minggu ini dikirim untuk memenuhi kebutuhan
pangan terutama gula karena permintaan gula meningkat terutama
menjelang Hari raya Karo pada bulan oktober. Harapannya dengan adanya
pengiriman yang dilakukan oleh tim USPD dapat memenuhi permintaan
terhadap pangan yang ada di KPD Sri-Tanjung I. KPD Sri-Tanjung I yang merupakan
salah satu KUB atau kios pangan desa milik USPD yang ada selain dari Dampit dan Karangploso merupakan KUB rintisan .(erla).
Thursday, 12 September 2013
Pertemuan dengan Bank Dunia, BPP Dampit, dan BKP3 Malang
Posted on 15:45 by USPD
Sabtu,
7 September 2013 di Gudang USPD Desa Srimulyo Dampit, Kabupaten Malang
mendapatkan kunjungan dari Bank Dunia, BPP Dampit, dan BKP3 Malang. Kunjungan tersebut diadakan untuk berdiskusi
dan melihat perkembangan dari Asosiasi “ SRI DONO RETNO”. Dar Pihak Bank Dunia
sendiri mengirim perwakilan Mrs. Mariyam dan Mrs. Delly dari California,
Amerika Serikat . pertembuan tersebut membahas tentang perkembangan dan progres
dari asosiasi setelah adanya pembelajaran FEATI. Acara berlangsung dengan
menarik karena melibatkan semua instansi dan semua anggota Asosiasi sehingga
semua anggota Asosiasi mendapatkan banyak pengetahuan.
Sunday, 1 September 2013
Menjaga stock gula di Kios Pangan Desa "Sri-Tanjung" Wonokitri Bromo
Posted on 20:11 by USPD
Menjaga ketersediaan gula merupakan salah satu kegiatan utama TIM USPD untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat Bromo Tengger Semeru. Sebagaimana kita tahu setiap orang Tengger harus disuguhi kopi atau teh
panas. Nah, dari situ kita dapat pastikan bahwa kebutuhan gula disetiap penduduk
Bromo itu kemungkinan tinggi.
Selain itu, USPD (Unit
Stabilitas Pangan Desa) juga kewalahan menangani permintaan gula yang semakin hari
semakin meningkat. Dari permintaan yang selama ini ditangani USPD, setiap bulannya
mengalami peningkatan. Hal tersebut diakibatkan karena ada banyak hari besar adat
yang harus diperingati oleh masyararakat Bromo Tengger. Dan upacara adat tersebut
sangat membutuhkan gula sebagai bahan dasar untuk dijadikan olahan khas mereka.
Otomatis permintaan gula sangat meningkat secara signifikan.
Berdasarkan data yang
sudah masuk dari administrasi pengurus USPD, sudah kurang lebih 1,5 ton gula dipasok
untuk memenuhi permintaan masayarakat Bromo Tengger dalam kurun waktu mulai Januari
2013 hingga sekarang.
Dengan adanya program
USPD yaitu berupa penyuplai gula tersebut, diharapkan masyarakat Bromo Tengger dapat
menuai hasil yang maksimal. Karena dengan membeli gula seharga 11 ribu perkilo,
masyarakat anggota USPD sudah menyumbangkan 500 rupiah sebagai tabungan yang
nantinya akan dijadikan menjadi hibah pangan pada saat musim kelangkaan gula tersebut
terjadi. Sehingga masyarakat Bromo sangat terbantu dengan adanya program USPD
tersebut.
Selain gula, USPD juga memberikan
hibah pangan berupa beras. Pada perlakuan beras sendiri sangatlah sama dengan gula.
Yaitu menyisihkan 500 rupiah sebagai tabungan untuk hibah pangan. Dengan adanya
program tersebut, dari pihak masayarakat pun sangat merasa terbantu. Mereka mengklaim
bahwa harga gula di USPD sangatlah lebih murah dibandingkan harga gula di toko
yang berada di lingkungan Bromo Tengger. Selain itu pembeli juga bisa menabung walaupun
nilainya sedikit.
Tetapi niat baik dari
USPD tersebut tidak dibarengi dengan lancarnya pelaksanaan program tersebut.
Masih banyak kendala yang muncul yaitu kurang stabilnya suplai barang secara berkala
karena terkendala dengan jarak kantor USPD dengan Bromo, harga gula yang
cenderung fruktuatif juga sangat berpengaruh dengan harga dipasaran.
Sehingga perlu adanya penaganan
yang lebih intensif dalam pencapaian keberhasilan program hibah pangan yang ada
di masyarakat petani gurem di Bromo Tengger ini. Terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan dukungan sehingga program USPD dapat berjalan semakin meningkat
dan maju. (autis/acong)
Subscribe to:
Posts (Atom)